Skip to main content
Mahasiswa LPDP-PKUMI Perkenalkan Adat Bugis pada Dunia
Mahasiswa LPDP-PKUMI Perkenalkan Adat Bugis pada Dunia
0

Mahasiswa LPDP-PKUMI Perkenalkan Adat Bugis pada Dunia

by Redaksi
posted onApril 19, 2024

California - Ditengah isu krisis lingkungan yang semakin mengglobal, Darlis sebagai mahasiswa doktoral Universitas PTIQ atas beasiswa LPDP-PKUMI, mempresentasikan filosofi budaya Kamase'-kamase' di Universitas California, Riverside (UCR) Amerika Serikat.

Presentasi tersebut berlangsung di kelas mingguan Cultural Conversation Class yang dilaksanakan oleh International Students and Scholars (ISS) UCR tepat hari Selasa, 16 April 2024 waktu California.

Kegiatan tersebut merupakan program penguatan bahasa dan sharing budaya seluruh mahasiswa non-Amerika dari seluruh dunia, seperti German, Rusia, Mexico, Iran, Korea, Jepang, China, India dan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Darlis yang juga Dosen UIN Datokarama Palu memaparkan kondisi ril kerusakan lingkungan di Indonesia. Ia menyatakan bahwa salah satu sebab kerusakan tersebut adalah gaya hidup konsumerisme dan materialisme.

Pada konteks itu, pembina pesantren Anwarul Quran Palu tersebut menegaskan pentingnya minimalism sebagai gaya hidup di tengah krisis ekologis dewasa ini.

Menurutnya, minimalism merupakan pandangan dunia dan gaya hidup yang menekankan kesederhanaan (simplicity) dan keberfungsian (fungsionality). Minimalism, tambahnya, tidak hanya ekologis, tapi juga merupakan cara untuk mencapai kebahagian (happiness) dan kemerdekaan (freedom) serta kemelekatan (attachment) dengan diri dan keluarga.

Dalam momen tersebut, Darlis yang sedang menulis Disertasi tentang Manusia Ekologis juga menampilkan praktek dan filosofi Kamase'-kamase sebagai salah satu praktek hidup minimalis masyarakat  Ammatoa Kajang, Sulawesi Selatan.

Di akhir presentasi, Mrs.Candace sebegai fasilitator sangat mengapresiasi penampilan dan tema yang dibahas oleh Darlis. Di saat yang sama, mahasiswa dari German dan Korea sangat penasaran dengan budaya Kamase'-kamase' Ammatoa Suku Kajang tersebut dalam konteks kehidupan modern saat ini.

investasi